Akhir-akhir ini tidak jarang kita mendapatkan kasus-kasus begini, di mana dikatakan bahwa membunuh berarti melakukan perbuatan suci nan terpuji dan akan diterima di sisi Tuhan.
Benarkah itu terpuji?
Benarkah itu suci?
Benarkah akan diterima di sisi Tuhan?
Pertanyaan-pertanyaan umum yang muncul di permukaan yang memang normal untuk dipertanyakan.
Namun, pertanyaan yang ingin kutanyakan lebih spesifik kepada :
Benarkah itu ajaran agama yang berlandaskan ketuhanan?
Agama atau sekte dengan doktrinnya yang menyesatkan?
Mengapa orang mudah sekali tercuci otaknya hanya dengan oknum yang sedikit-sedikit meneriakkan dan membawa-membawa agama?
Memang, iman tanpa perbuatan adalah mati.
Tapi perbuatan yang mencelakakan orang lain, naik dengan menjatuhkan orang lain, bisa tertawa di atas penderitaan orang lain, membunuh orang lain, menganggap itu adalah legal dan berlandaskan cinta kasih, kemudian mengharapkan surga dan kumpul bersama Tuhan?
Mungkin lebih baik mengkaji hati nurani diri sendiri dan mendengarkan suara Tuhan dalam hati masing-masing. Bukannya jatuh ke dalam jebakan ego dan spiritualitas.
Jika memilih orang dan tempat untuk mengolah kebatinan dan spiritualitas, pilihlah yang benar — bukan yang cuma memanjakan dan membela kesalahanmu agar jumlah pengikutnya semakin luas. Untuk apa — 'organisasi' dengan jaringan luas dan konsepnya sangat 'wah' tetapi tonggak patok intinya sangat menyesatkan, membawamu aman juga disertai banyak dukungan di masa kini tapi rusak total (berdosa besar) di masa setelah itu — terutama ketika berhadapan dengan Sang Pencipta, pembelaan apa yang akan kamu katakan pada-Nya? Sekarang, memang ada yang membelamu, tetapi saat akhir, siapa yang membelamu dan siap menanggung akibat perbuatan yang telah kamu lakukan? Pilih mana — hidup yang berazaskan ketuhanan walaupun harus berdiri sendiri atau tetap pilih zona nyaman, hidup untuk 'organisasi' dengan banyak orang yang membelamu dan bersorak-sorai untukmu hanya karena kamu sama dengan mereka? Menurutmu, apakah mereka benar-benar membelamu atau hanya membela kepentingan 'organisasi' — seandainya kamu keluar dari sana, masih adakah pembelaan dan dukungan itu? Jangan kalap dengan segala hal yang berbau kesamaan labelisasi dan pengatasnamaan. Terkadang, orang yang paling menyesatkanmu adalah orang yang paling dekat denganmu, dari lingkup internmu sendiri — your who — dan tentunya hal itu hal yang jarang kamu sadari. Pikirmu, itu baik dan benar karena mereka juga melakukan. Tapi sejujurnya, belum tentu.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
❤️ Be kind — Be polite — Follow Ethics 🤍