Heart's Little Treasures

Selasa, 16 Maret 2021

Review and Impressions : Topokki Original Sweet and Spicy from Mama Suka



Karena belakangan ini aku sulit sekali makan nasi, akhirnya aku mencari alternatif makanan lain yang sekiranya bisa menutupi kekosongan perutku, yaitu Topokki keluaran Mama Suka.


Topokki adalah kue beras khas Korea. Karena segala sesuatu tentang Korea sedang booming dimana-mana, maka kulier ala Korea pun semakin banyak diperkenalkan dan dikenal oleh masyarakat dunia sampai-sampai perusahaan dalam negeri pun ikut mengusung ide ini dan membuatnya ke dalam bentuk kemasan siap saji seperti yang ditampilkan di bawah ini.


 


Di dalam kemasan terdapat 3 bahan yang masing-masing terbungkus rapi di dalam kantong. Sangat mudah membedakan ketiganya. Sebagaimana tertera pada gambar, paling atas adalah topokki siap saji. Di bagian bawah, yang berwarna merah adalah saus pedas manis dan yang berwarna silver adalah biji wijen putih.


Cara memasaknya juga sangat mudah, seperti dijelaskan dalam gambar di bawah ini. Harap diperhatikan, bungkusan kecil bertuliskan "DO NOT EAT" yang terdapat di dalam topokki tidak boleh dikonsumsi. 



Inilah tampilan Topokki Original Sweet and Spicy dari Mama Suka. Aku tidak menambahkan apa-apa lagi karena aku ingin menyicip kesan original pada suatu produk.



Sekilas terkesan kuahnya terlalu banyak dan tidak seperti tampilan Topokki pada kemasan. Tetapi begitu dimakan, kuahnya terasa pas karena topokki tersebut sifatnya agak kenyal. Aku memasaknya sesuai petunjuk dan sudah lembut sekali. Tetapi pada saat masuk ke dalam mulut, kesan kenyalnya tetap terasa. Oleh sebab itu, kuah segitu terasa pas apalagi jika yang makan adalah orang-orang tua yang kebanyakan mempunyai problem mengunyah.


Rasa pedas manis dari saus juga kental namun lembut. Bukan yang kental sekali. Untuk lidahku — manisnya dapat, pedasnya masih takaran low. Maklum, doyan pedas. Tidak ada kesan panas yang sampai membuat berkeringat dalam pedas yang tersaji. 


Harga yang diberikan menurutku agak menguras dompet, yaitu di range 20k-an. Aku membeli produk tersebut di conventional store (Alfamart). Bisa dicek di area masing-masing karena harga produk Alfamart di masing-masing kota berbeda. 


FYI, di gambar tersebut aku memakai mangkuk cap ayam dari Miwon. Mangkuknya tergolong mangkuk yang berukuran kecil dan hasil yang didapat masih belum mencapai setengah mangkuk. 


Akhir kata, semuanya balik ke diri sendiri. Ini hanyalah sedikit review dan kesan dariku. Semoga tulisan kecil ini dapat membantu memberikan sedikit gambaran mengenai produk yang dimaksud.



Be First to Post Comment !
Posting Komentar


❤️ Be kind — Be polite — Follow Ethics 🤍

Custom Post Signature